Mulai dari tahun 1980 sampai sekarang, Harajuku telah menjadi tempat berkembangnya subkultur Takenoko-Zuku, yaitu anak muda yang sering berpakaian aneh (cosplay). Sejarahnya, setelah dibukanya Departement Store pada tahun 1970-an Harajuku menjadi pusat Busana. Wilayah itu menjadi terkenal di Jepang setelah diliput oleh majalah Fasyen seperti Anan dan Non-no.
Saat itu, kelompok gadis-gadis yang disebut Annon-Zoku yang sering berjalan-jalan di wilayah Harjuku. Cara berpakaian kominitas ini mengikuti gaya busana yang model majalah Anan dan Non-no.
Namun seiring dengan perkembangan zaman pada kawasan Harajuku muncul Cosplay Timiniko-Zoku yang juga berpakaian aneh dan diduga hadir sebagai tandingan Takenoko-Zoku. Komunitas anak muda ini hadir setelah dimuat di sebuah majalah Fanroad, memberitakan munculnya anak muda bercosplay di kawasan Harajuku berkostum baju robot gundam.
Istilah "Tominiko-Zoku" diambil dari nama seorang sutradara Film Animasi Gundam Yushiyuki Tomino, dan ini menjadi istilah umum komunitas penggemar anime.
Setelah ditetapkan sebagai kawasan khusus pejalan kaki, Harajuku menjadi tempat berkumpul favorit anak muda. Jalan Tekeshita semakin ramai banyak pengunjung yang ingin melihat komunitas Takenoku-Zoku dan Tominiko-Zoku yang berdandan aneh dan menari di jalanan.
Catatan :
Cosplay (kosupura) adalah istilah bahasa Inggris buatan Jepang (wasei-eigo) yang berasal dari gabungan kata "costume" (kostum) dan "play" (bermain). Cosplay berarti hobi mengenakan pakaian beserta aksesori dan rias wajah seperti yang dikenakan tokoh-tokoh dalam anime, manga, manhwa, dongeng, permainan video, penyanyi dan musisi idola. Pelaku Cosplay disebut sebagai Cosplayer, di kalangan penggemar cosplay juga disingkat sebagai layer.
0 komentar:
Posting Komentar